Menyakitkan memang ketika . . . . . . . . .

* Menyakitkan memang ketika kamu tidak bisa mencintai orang yang mencintai kamu, hanya karena kamu masih mencintai dia yang tidak pernah mencintai kamu

* Menyakitkan memang ketika kamu tidak tahu cara melupakan seseorang yang telah melupakan kamu sejak lama

* Menyakitkan memang ketika kamu tidak tahu bagaimana mengakhiri suatu rasa yang sejak awal tidak pernah kamu harapkan, tetapi kamu harus mengakhirinya cepat atau lambat

* Menyakitkan memang ketika memaksakan mencintai dan dicintai hanya karena orang lain, bukan karena hati

* Menyakitkan memang ketika melihatnya bahagia dengan orang lain dan dia seolah-olah menunjukkan bahwa kamu cukup tegar melihatnya seperti itu

* Menyakitkan memang ketika kamu berhasil membohongi hatimu sendiri

Sabar :)

Tuhan tahu, aku kuat menghadapi ini semua. Tuhan hanya mencoba menguji sejauh mana inginku, sejauh mana tekadku, sejauh mana mimpiku.

Kepepet? Iya
Buntu? Iya
Setres? Iya
Tertekan? Iya
Menunggu? Iya
Sungkan? Iya
Menyerah? Kalau aku bilang Iya untuk menyerah. Apa aku sudah bosan hidup?
TIDAK aku tidak akan menyerah!

Luar biasa memang hati ini bertahan, luar biasa memang otak ini berfikir. Semua terkesan tergesa-gesa. Pikiran tidak fokus, perjalanan tersendat-sendat. Tapi aku yakin, yakin bahwa ini hanya karena SIKAP ku.
Ketika aku berani bersikap, bersikap jauh lebih tegas, beban ini gak akan ada. Dibalik ini semua, yang luar biasa adalah hikmahnya, aku merasakan sulitnya mencapai apa yang aku mimpikan.

Benar, hanya karena aku ingat wajah bahagia itulah satu-satunya alasanku. Aku bahkan tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan yang lainnya, karena fokusku terlalu terpecah dan tak berujung.

Tapi aku masih punya Tuhan yang luar biasa menjadi tempat keluh kesahku, aku bahkan tak pernah membatasi keluhanku padanya. Karena aku tahu DIA lah satu-satunya yang akan membisikkan solusi terbaik untukku :)

Antara TUHAN, aku dan Waktu

Waktu itu sederhana, waktu itu relatif, waktu itu fleksibel. Siapapun bisa memiliki, siapapun bisa menikmati, siapapun bisa memanfaatkannya. Tetapi siapapun bisa terjebak, jatuh bahkan mati karena waktu.

"Makin kesini kegiatan makin bejibun. Sudah mulai jarang waktu untuk bersantai, makin kesini makin sadar betapa berartinya waktu. Betapa kurang 24jam sehari, 60menit sejam, 60detik semenit. Namanya manusia. Selalu kurang :)"

Tuhan menciptakan waktu bukan tanpa tujuan. Tuhan menciptakannya begitu teratur dan rapi untuk mereka yang mau mencoba mengaturnya. Hanya mencoba terlebih dahulu itu sudah poin plus, entah bagaimana endingnya.
Tetapi jangan salahkan Tuhan ketika waktu itu terkesan brutal dan berantakan untuk orang-orang yang selalu menyia-nyiakannya.

Sebenarnya, semua tergantung bagaimana kita memanfaatkan waktu itu semaksimal mungkin. Bukan hanya membuangnya percuma. Walaupun dibuang sekalipun, gak akan ada orang yang mau mengambil waktu kita. Karena Tuhan itu adil, memberi waktu yang SAMA untuk manusia. Sehari = 24jam, Seminggu = 7hari dst. Jatah waktu adalah jatah pribadi.

About this blog

Mengenai Saya

Foto saya
Cerewet, bawel, cuek, punya suara yang berisikin tetangga, kerja keras (Insya Allah), punya mimpi mimpi besar :) amiin

Pengikut